Kurs Rupiah Berpotensi Melayuh pada Perdagangan Terakhir Bulan Mei

Kurs Rupiah Berpotensi Melayuh pada Perdagangan Terakhir Bulan Mei Kurs Rupiah Berpotensi Melayuh pada Perdagangan Terakhir Bulan Mei

BERITA - JAKARTA. Dalam perdagangan Senin (30/5), kurs rupiah spot menguat Rp 10 atau 0,05% ke level Rp 14.557 per dolar Amerika Serikat (AS) dari penutupan sebelumnya akan level Rp 14.565 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar menuju penurunan bulanan pertama jauh didalam lima bulan. Investor memendekkan taruhan bahwa kenaikan suku bunga AS hendak memacu kenaikan lebih lanjut bersama kekhawatiran resesi global sedikit surut.

"Minggu depan penuh dengan data yang dapat memberikan petunjuk tentang prospek pertumbuhan global, suku bunga AS maka dolar dengan angka Indeks Manajer Pembelian China, angka pekerjaan AS, maka data pertumbuhan demi sumber daya terkemuka Australia," ucap Ibrahim ekstra dalam riset, Senin (30/5).

Dari sentimen domestik, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator setimbangitas nilai rupiah secara periodik. BI mencatat terdapat aliran kekayaan asing diterima ke pasar keuangan domestik sebesar Rp 3,22 triliun dengan perdagangan sepekan terakhir. Kembali diterimanya kekayaan asing terutama di pasar obligasi turut membantu penguatan rupiah sampai hari ini.

Ibrahim menyebut walaupun rupiah menguat, BI buat terus memperkompeten koordinasi bersama pemerintah beserta otoritas terkait untuk menjaga tidak gonanitas makroekonomi beserta sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi hadapan tengah tekanan ekonomi global.

Dia memproyeksikan kurs rupiah kemungkinan mau disibak berfluktuatif tapi dimenutup melesu dalam rentang Rp 14.530 per dolar AS-Rp 14.580 per dolar AS atas perdagangan Selasa (31/5). 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain dalam Google News